Merancang GROUNDING penangkal petir

Sebelum Merancang grounding penangkal petir haruslah kita memahami bahwa Grounding adalah semua benda logam tidak berisolasi yang ditanam di tanah, difungsikan sebagai pentanahan atau alat pelepas muatan listrik ke bumi.  Benda logam ini bisa bermaterial apa saja Besi , Tembaga , Stailesteel , alumunium dan bentuknya juga bisa sembarang ( as , pipa , tali , plat  dll )

Ada beberapa hal yang patut di ketahui Sebelum kita membuat grounding penangkal petir , sebaiknya terlebih dahulu mengetahui sifat-sifat umum tanah di lokasi tersebut , antara lain:

1.Kondisi Air dan Mineral Garam

    • Tinggian Air tanah.
      yang dimaksud Tinggian air tanah adalah kandungan air yang ada di dalam tanah .
      Kandungan air tanah sangat dipengaruh oleh musim , saat penghujan permukaan air tanah akan dangkal dan disaat kemarau akan dalam .
      Jadi nilai tahanan tanah / grounding sangat terpengaruh oleh debit Tinggi air tanah , penghujan akan jauh lebih baik dibanding kemarau.
      Acuan standart nilai tahanan tanah berdasarkan PUIL adalah kurang dari 5 Ohm tanpa menyebutkan musim , ini haruslah diartikan bahwa nilai dibawah 5 ohm adalah saat musim apa saja asal dibawah 5 ohm, semisal :
      Bila diukur saat musim Hujan nilainya 1 ohm maka saat kemarau tidak boleh lebih dari 5 ohm , bila kita melebihkan spek / over spec dgn mewajibkan nilai tahanan tanah disaat kemarau kurang dari 1 ohm juga bisa di tempuh.
    • Kadar Mineral Kadar air secara umum ada dua jenis tanah yaitu tawar atau asin , bilamana asin pembuatan grounding akan jauh lebih mudah sebab kandungan garam didalamnya,  dimana garam itu sendiri merupakan media penghantar listrik yang yang baik sayangnya sifat lain adalah korosif artinya bahwa kandungan garam tersebut mudah membuat keropos jenis logam apapun.

2.Jenis dan tekstur sedimen tanah (kadar liat), pengaruh pokok nya ada di kerekatan tanah kepada material grounding yang di tanam.

    • Semakin kecil tekstur tanah akan bersifat Liat dan akan semakin mudah mengikat air atau sebaliknya . Ikatan air didalam tanah akan memudahkan pembuatan grounding dengan hasil tahanan yang baik.

      tanah liat sebagai media grounding penangkal petir

      Tanah Liat

3.keasaman / ph, Semakin asam juga akan semakin mudah untuk menghasilkan tahanan tanah yang baik.
Setelah kita mengetahui berbagai hal di atas maka kita bisa menentukan grounding yang akan kita pasang seperti apa dan dengan bahan apa sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pemilihan jenis bahan yang akan di jadikan grounding.

Contoh kasus :

Grounding Penangkal Petir di daerah pantai

Grounding penangkal petir didaerah pantai akan mudah darena ada beberapa faktor pendukung , sifat tanah di daerah ini seringkali berendapan lumpur dengan kadar ph asam , air berkadar garam dan muka air tanah rendah .

Dari sifat tanah tersebut yang di perhatikan adalah bahan yang akan di gunakan harus tahan korosi, sifat Asam dan Garam sangat korosif dengan besi , maka pilihlah bahan yang tahan akan hal itu ( As tembaga , As stailessteel ) jangan menggunakan bahan besi ( mur-baut).

Penggunaan As atau istilah umumnya Ground Rod akan mempermudah proses pembuatan, cukup di pukul sampai kedalaman yang di butuhkan.

Berapakah dalam yang dibutuhkan …. ?

Dari pengalaman kami di lapangan yang tanahnya seperti ini  biasanya kisaran 4 mtr sudah mencapai kurang dari 5 ohm

Grounding Penangkal Petir di daerah Pegunungan dan kering

Pembuatan grounding penangkal petir di daerah pegunungan akan sedikit kesulitan sebab Kebanyakan tanah didaerah seperti ini sedikit berkapur dan kering , dengan sifat tanah seperti basa tentu untuk menghasilkan tahanan tanah yang bagus agak susah.

Teknis pembuatan grounding secara paralel adalah alternatif nya. Grounding penangkal petir paralel  dan bila masih belum juga memdapatkan nilai yang bagus bisa dengan cara penggantian tanah di sekitar galian dengan tanah humus atau Bentonit.

Untuk pengukuran nilai tahanan tanah grounding penangkal petir membutuhkan sebuah alat ukur “Earth Tester Meter”